Friday, February 10, 2012

10 Inovator Indonesia Terpilih di Final Do Network

Diposkan oleh Admin di 10:40 AM



Setelah melalui masa voting, telah terpilih 10 orang inovator yang menjadi finalis kompetisi Do Network. Mereka terpilih dari 706 proyek yang diajukan.

10 orang finalis itu berasal dari delapan kota di Indonesia. Mereka kemudian akan mendapatkan dukungan produk Lenovo senilai 2000 dollar AS.

Pada 13-16 Februari 2012, mereka juga akan dihadirkan di Jakarta untuk bertemu para mentor Do Network, yang terdiri dari Onno Purbo, Budi Putra dan Nurdiansah.

Kompetisi Do Network digelar Lenovo di tiga negara: Indonesia, India dan Russia. Dari tiga negara itu, ada 2.100 proyek yang diajukan.

Berikut adalah 10 finalis Do Network Indonesia seperti disampaikan dalam keterangan resmi Lenovo:

v Petrus Mursanto dari Bogor dengan proyek "Sistem Pengaturan Lalu Lintas Cerdas dan Adaptif". Aplikasi ini menggunakan Principal Component Analysis (PCA), Viola-Jones Algorithms dan Kalman Filter untuk menghitung jumlah mobil di jalan-jalan untuk mengetahui situasi lalu-lintas.

v Giannova Ryandanny dari Denpasar, dengan proyek "Dibungkus". Aplikasi ini menyederhanakan dan mengelola pemesanan berbagai menu makanan dari restoran-restoran yang menjadi mitra dengan berbagai cara pembayaran.

v Lugas Savornake dari Yogyakarta, dengan proyek "Biolodisk!" Ini adalah alat pembelajaran biologi berbasis USB-
Flashdisk/CD untuk murid-murid SD dan SMP. Materi pelajaran disampaikan dalam bentuk animasi.

v Fatkhul Amri dari Malang, dengan proyek "GameForSmart". Ini adalah game online edukatif yang digunakan untuk membantu para pelajar meningkatkan prestasi belajar mereka dengan cara yang menyenangkan. Pelajar bisa mengakses game dengan berbagai perangkat seperti PC,  tablet dan konsol game.

v Soesapto Junie Hantoro dari Yogyakarta, dengan proyek "Aplikasi Web Pembuat Sosiometri & Sosiogram". Ini adalah aplikasi web untuk mengumpulkan data tentang pola dan struktur hubungan antar individu dalam satu kelompok. Alat ini biasanya digunakan oleh guru bimpingan dan konseling.

v Toyo Wiyatno dari Cimahi, dengan proyek "Sekolah Digital (e-Learning)". Proyek ini menggunakan teknologi berbiaya rendah untuk menciptakan sebuah aplikasi pendidikan yang memungkinkan pelajar dari berbagai daerah untuk mengakses pendidikan berkualitas secara merata.

v Arion Siboro dari Bandung, dengan proyek "Pondok Pendidikan Gema Pranahara". Proyek ini membuat konsep berupa pondok pendidikan yang terdiri dari ruang belajar, stasiun radio komunitas, serta website dan pusat pemberdayaan mahasiswa bagi pendidikan masyarakat pedesaan.

v Wisnu Jatmiko dari Depok, dengan proyek "Portable Smart Cardio Device".  Ini adalah sebuah peralatan mini untuk deteksi dini penyakit jantung. Alat ini menggunakan tablet atau smartphone berbasis Android dan mikrokontroler untuk pemrosesan data dari elektroda sebagai sensor elektrokardiogram.

v Rifqi Fitriadi dari Surabaya, dengan proyek "Razernav 'Mobile Navigation'". Ini adalah sistem navigasi pada smartphone yang menggunakan teknologi augmented reality. Sistem navigasi ini memberikan informasi ril mengenai situasi di sekeliling pengemudi melalui kamera smartphone.

v Widi Putro Irianto dari Yogyakarta, dengan proyek "W-Dance Go Go".  Ini adalah konsol game yang khusus dirancang untuk mengikuti perkembangan teknologi yang mengedepankan aspek-aspek yang tidak ada dalam konsol game pada umumnya.

Techno.

 

Copyright © 2012 Techno News | Design by Spread Truth Media Inc.