| 
 Kekejaman   mungkin menjadi salah satu konsep yang sangat bertentangan dengan norma yang   dibangun masyarakat di dunia nyata. Kata ini memang menggambarkan tingkah   laku berbahaya yang melewati batas pantas dan seringkali diidentikkan dengan   dorongan naluriah penuh tindak kekerasan. Walaupun demikian, tidak dapat   dipungkiri bahwa agresi sendiri sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan   dari hidup manusia. Keterbatasan untuk mengekspresikannya secara bebas di   masyarakat membuat manusia membutuhkan media yang tepat untuk menyalurkannya.   Dari semua game FPS   yang hadir di industri game, The Darkness boleh dikatakan sebagai salah satu   game terbaik untuk menampung "sisi gelap" tersebut.
 
 Pada   awal perilisannya di tahun 2007 silam, The   Darkness berhasil menuai pujian berkat mekanisme gameplaynya   yang kreatif. Sang developer saat itu, Starbreeze   Studios juga diakui berhasil menghasilkan sebuah game yang   mampu tampil sesuai dengan nama besar yang diusungnya. The Darkness membawa   standar baru bagaimana sebuah game FPS mampu menampilkan sebuah konsep yang   begitu brutal dan kejam. Temanya yang gelap dan dewasa juga membuat franchise   ini akhirnya diadaptasikan menjadi seri komik yang terhitung sukses.
 
   5 tahun   sejak kemunculan pertamanya, The Darkness akhirnya mendapatkan sekuel   lanjutannya. Melihat kesuksesan seri pertamanya, tidak mengherankan jika   banyak gamer yang memberikan antisipasi yang tinggi untuk seri terbaru yang   akan dirilis oleh 2K Games ini. Namun berbeda dengan seri pertamanya, The Darkness II   kini ditangani oleh developer yang berbeda – Digital Extremes. Walaupun keduanya   memiliki satu benang merah sama yang berkesinambungan, The Darkness II tampil   dengan keunikannya sendiri, dari segi visualisasi hingga penekanan elemen   gameplay yang berbeda. Tetapi intinya? Ia tetap menjadi game yang meramu   darah, mutilasi, balas dendam, amarah, dan cinta dalam satu paket lengkap.
 Lantas   bagaimana dengan performa game ini secara keseluruhan? Mampukah ia memenuhi   semua ekspektasi yang diarahkan kepadanya? Mampukah seri terbaru ini membawa   kembali atmosfer yang sempat ditawarkan oleh seri pertamanya?
The   Darkness II yang kami mainkan ini adalah versi XBOX 360. Walaupun terdapat   perbedaan yang cukup dapat dirasakan pada level framerate dan details yang   dihadirkan dengan versi PC (namun tidak jauh berbeda dengan Playstation 3),   review ini tetap kami tempatkan di sesi PC untuk menjamin manajemen konten   yang lebih mudah dan nyaman, bagi kami maupun bagi Anda, players.
 
Plot
The   Darkness II tetap menempatkan Jackie   Estacado dari seri pertama sebagai karakter utama di seri   kali ini, bahkan bergerak dalam satu garis timeline yang sama. Dua tahun   sejak Jackie mengenal tentang kekuatan The Darkness yang diwariskan   turun-temurun di keluarganya, ia kini menjadi pemimpin keluarga mafia – Franchetti yang   disegani. Selama kurun waktu ini, Jackie sendiri telah berhasil menekan dan   menguasai kekuatan The   Darkness. Ia tidak lagi bergantung padanya untuk dapat terus   hidup. Namun dua tahun adalah waktu yang terlalu lama bagi kekuatan gelap ini   untuk terus tidur tanpa melakukan apapun.  Ia terus menggoda dan menarik   Jackie untuk kembali meraih "kemampuan super" ini.
Jackie   Estacado dari seri pertama tetap menjadi karakter utama di seri kedua ini
 Serangan   tiba-tiba yang dilancarkan pada organisasi mafianya, membuat hidup Jackie   berada di ujung tanduk. Di dalam batas hidup-mati ini, Jackie akhirnya harus   menyerah kembali untuk memanggil The Darkness dan kembali menggunakan   kekuatannya. Walaupun ia berusaha untuk mengendalikanya, kekuatan kegelapan   ini tumbuh semakin kuat dengan setiap nyawa yang berhasil ia klaim. Namun   Jackie tidak peduli. Dalam pikirannya, ia hanya ingin mencari pihak yang   bertanggung jawab di balik serangan ini. Sebuah misteri baru juga terbangun,   Jackie terus melihat bayangan Jenny   Ramano, kekasihnya yang ditembak mati di seri pertama.   Setelah dua tahun tragedi tersebut, Jackie masih belum bisa melupakan cinta   abadinya ini.
 
Situasi   yang genting memaksa Jackie memanggil The Darkness Kembali 
Sosok   Jenny yang tewas di seri pertama terus datang menghantui Jackie. Apa alasan   di balik kemunculan ini? Penelusuran   yang dilakukan Jackie ternyata membawanya ke  misteri yang lebih besar.   Ia menemukan bahwa sebuah organisasi baru bernama Brotherhood ternyata   memiliki ketertarikan pada kekuatan The Darkness yang dimiliki oleh Jackie.   Hebatnya lagi? Kelompok rahasia ini ternyata juga memiliki kekuatan yang   tidak jauh berbeda. Brotherhood mungkin menjadi ancaman utama, namun misteri   kemunculan Jenny yang datang terus-menerus juga membuat hidup Jackie dilanda   kebingungan tanpa jawaban. Apa yang sebenarnya terjadi?  Siapa itu Brotherhood? Apa   yang sebenarnya melatarbelakangi kemunculan Jenny? Apakah Jackie akan mampu   mengendalikan The Darkness ataukah sebaliknya?? Anda akan mendapatkan   jawabannya dengan memainkan game yang satu ini.
 |