|  
Demi   mencapai tujuan perusahaan secara optimal, perusahaan mulai menggunakan data   dan analisa bisnis. Begitu pula dengan PT Telkom, yang mulai   mengadopsi analisis bisnis mulai dari tahun 2000-an. Namun, seiring perkembangan data yang semakin tak terstruktur, Telkom semakin memperdalam analisis data. "Sebelumnya data internet yang dianalisis hanya seputar trafik, belum ke profil internet pelanggan," ujarnya. Yusuf mengaku selama hampir 10 tahun ini, semua keputusan perusahaan didasarkan pada analisis bisnis ini. Salah satu hasil analisis menyebut, pengguna internet speedy kebanyakaan mengakses pemain data, seperti Google, Facebook, Youtube. "Nah kami kemudian memindahkan data mining Youtube ke Indonesia, sehingga akses semakin cepat," katanya. Yusuf mengatakan data yang dianalisis tentunya data yang telah disaring. Kriterianya adalah data tidak ambigu, sumber data jelas, dan kemudian memasukkan formula analisis. Dengan bisnis analisis ini, lanjutnya, pihaknya dapat memprediksi keinginan pelanggan Telkomdan Flexi ke depan. "Kami tahu penolakan produk dari kelola data profil pelanggan," ujar Yusuf. Dalam analisa data, Telkom menggunakan Neteza, salah satu produk bisnis analisis IBM. Sebelum sampai ke produk IBM, Telkom menjajal 5 produk bisnis analisis. | 
Techno/VN
 
 
 
 

