| 
Jakarta - iPad generasi   terbaru akhirnya melenggang di jagat gadget. Berbagai peningkatan, baik dari   segi perangkat keras maupun lunak telah dibenamkan Apple dalam produk   teranyarnya tersebut. Lalu, apakah tablet generasi ketiga ini juga dapat   dinikmati oleh gadgeters tunanetra?Keberadaan   iPad sebagai salah satu perangkat yang ramah bagi orang berkebutuhan khusus   sudah mulai dirasakan sejak 2010. Salah satu penikmatnya adalah tunanetra,   yang mendapat kesempatan merasakan pengalaman menggunakan gadget dengan   antarmuka layar sentuh. Meski banyak perangkat serupa yang mengetengahkan fitur canggih, iPad masih menjadi pilihan utama bagi tunanetra. Hal ini dikarenakan fitur aksesibilitasnya yang mudah digunakan dan terus ditingkatkan. Michael Doise adalah salah seorang tunanetra penggiat teknologi informasi, yang hingga kini setia menggunakan iPad. Saat iPad generasi terbaru diluncurkan, ia pun langsung memesan dan menulis pengalamannya seputar tablet anyar tersebut. Menurut Doise, peningkatan aksesibilitas yang dapat dirasakan tunanetra menggunakan iPad generasi terbaru ini bukan pada pembaca layarnya. Seperti diakuinya, Voice Over (pembaca layar bawaan iDevice-red) sudah cukup baik menangani pemindaian teks menjadi suara. Fitur aksesibilitas justru meningkat karena dibenamkannya retina display dalam gadget ini, sesuatu yang barangkali luput dari pandangan pengguna awam. Sebagai informasi, kebutaan sendiri terbagi menjadi dua, yaitu totally blind (tidak melihat sama sekali), dan low vision (lemah penglihatan). Nah, segmen yang paling dapat merasakan peningkatan fitur aksesibilitas kali ini adalah mereka yang low vision, termasuk Doise sendiri. Menurut dia, peningkatan kualitas tampilan dan resolusi tak hanya bermanfaat untuk menyaksikan video berdefinisi tinggi, tapi juga membantu low vision membaca dan melihat dengan lebih jelas. Bila mengoperasikan iPad generasi terbaru menggunakan aplikasi kaca pembesar (magnifikasi) misalnya, gambar dan teks yang tampil akan terlihat lebih jernih dan jelas. Selain itu, peningkatan kualitas kamera juga menyenangkan pengguna low vision. Mereka dapat menggunakan iPad generasi terbaru untuk memotret dengan lebih mudah, karena ukuran layarnya yang besar dapat dipakai sebagai viewfinder. Selain itu, tunanetra juga lebih mudah memindai huruf cetak menjadi dokumen digital, yang nantinya dapat dibaca melalui iPad. Prismo adalah salah satu aplikasi yang sering dipakai tunanetra untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Fitur lain yang dapat membantu tunanetra adalah Dictation. Jadi, tunanetra tak perlu terlalu repot mengetik menggunakan layar sentuh. Doise sendiri menggunakan fitur tersebut untuk menulis pengalamannya menggunakan iPad generasi terbaru. "Saya juga memakainya untuk menulis pesan di Twitter. Walaupun masih kurang akurat, tapi ini sangat membantu saya yang kesulitan memasukkan teks menggunakan layar sentuh," Imbuhnya. Lalu, bagaimana dengan fitur LTE? Doise sendiri memilih new iPad yang hanya mengusung fitur WiFi saja. Katanya, jaringan seluler yang mendukung teknologi 4G belum merata, bahkan di negaranya Amerika Serikat. Opini Penulis So, apakah iPad generasi terbaru ini layak ditunggu tunanetra Indonesia? Jawabannya adalah ya dan tidak, karena ini semua tergantung motivasi tunanetra yang bersangkutan. Selain itu, faktor kebutuhan juga menentukan dalam menjawab pertanyaan di atas. Secara pribadi penulis berpandangan bahwa besutan Apple yang satu ini layak dimiliki tunanetra yang aktif berkecimpung di riset serta pengembangan teknologi informasi, dan yang ingin up to date dengan perkembangan gadget terkini. Namun, bagi tunanetra yang ingin berhemat dan hanya membutuhkan fungsi dasar seperti membaca dengan Voice Over, penulis sarankan untuk tidak buru-buru merogoh kocek untuk iPad generasi terbaru. Kalau hanya ingin memakai iPad untuk browsing atau baca eBook, rasanya iPad 2 sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Selain itu, resolusi kameranya juga masih dapat bekerja dengan baik untuk melakukan pemindaian huruf cetak menjadi dokumen digital. Selebihnya, rasanya percuma membeli iPad generasi terbaru karena masih banyak fitur yang belum dapat dimanfaatkan dengan baik, seperti 4G LTE yang masih dalam tahap persiapan di Indonesia. 
 | 
 
 
 
 

 

