Saturday, March 24, 2012

Tak Mau Mati, Industri Konten Lari ke Luar

Diposkan oleh Admin di 11:00 AM



Kalangan industri konten sedang menjajaki  menjual aplikasi ke luar negeri. Industri ini sulit beroperasi sejak ada moratorium SMS Premium pada pertengahan Oktober tahun lalu.
"Kami buat aplikasi yang bisa dijual di luar, misalnya ke Android," kata Augustinus Haryawirasma, Ketua Indonesian Mobile and Online Content Provider Association (IMOCA), seusai Diskusi Pencurian Pulsa di Planet Hollywood, Jakarta, 21 Maret 2012.


Saat ini, ia mengatakan sudah ada perusahaan yang memfasilitasi pera pembuat aplikasi konten. Perusahaan itu antara lain Ericcson dengan RPX, aplikasi berbasis BlackBerry dan Android. Secara teknis, nantinya aplikasi itu mengatasnamakan aplikasi Ericsson yang dijual ke operator lokal di sejumlah negara. "Sudah beberapa penyedia konten yang ikut," ujarnya.
Harya wirasma mengatakan untuk negara tujuan masih dipilih. Namun, ia memberikan petunjuk ke negara yang banyak membutuhkan konten. "Misalnya, kita jual konten ke negara yang ada TKI-nya," ujarnya.


Sedangkan untuk komposisi pembagian pendapatan, di luar negeri menurutnya bisa mencapai 80 persen untuk pembuat konten, 20 persen untuk operator lokal. "Tapi umumnya, di sama komposisinya 60 persen untuk pengembang konten, dan 40 persen untuk operator," katanya.
Untuk jenis aplikasi kontennya, ia mengatakan bahwa di wilayah Asia, aplikasi yang digemari masih seputar jejaring sosial. Ia mencontohkan, di Jepang, aplikasi jejaring sosial untuk jual beli online digemari dengan jumlah pelanggan mencapai 2 juta.
"Itu pelanggan aktif. Mereka terapkan konten berbasis komunitas," jelasnya.
Untuk Indonesia, menurutnya juga tidak jauh berbeda. Aplikasi berbasis jejaring sosial akan menjadi prioritas, terlebih mengingat pengguna jejaring sosial saat ini sangat signifikan.


Upaya menjual konten ke luar negeri menurutnya dilakukan untuk menyelamatkan industri kreatif ini dari kematian. "Ya daripada berhenti," katanya.




Techno/VN
 

Copyright © 2012 Techno News | Design by Spread Truth Media Inc.