INDIANA POLIS – Siapa sangka karena mengumpat di jejaring sosial seseorang bisa dikeluarkan dari sekolahnya. Ini nasib yang menimpa seorang siswa di sebuah sekolah di Indiana yang harus rela dikeluarkan karena kicauannya di Twitter bermakna umpatan.
Adalah Austin Carroll, memposting tweet tersebut sekira pukul 2.30 waktu setempat dari rumahnya. Sekolah memutuskan untuk mengeluarkannya karena menggunakan komputer milik sekolah untuk mengirim tweet berisi kata umpatan. "Jika akun saya adalah akun pribadi, maka saya pikir sekolah atau siapapun tidak melihat itu. Karena itu merupakan barang pribadi dan urusan saya," ujar Carrooll pada Indiana's News Center (INC), seeprti dilansir dari News Yahoo, Kamis (29/3/2012). Sementara itu kepala sekolahnya, mengklaim sistem mereka melacak semua tweet di Twitter ketika siswa sedang log-in. Itu artinya, jika murid sekolah berkicau dari rumah, maka sistem sekolah bisa mendeteksi ketika mereka log-in kembali di sekolah. Menurut Mike Masnick di TechDirt, sangat mungkin bahwa sekolah tersebut telah melanggar hak First Amendment Carroll dengan mengeluarkannya hanya karena mengekspresikan diri. Terlebih lagi pada kasus 1969, Tinker v. Des Moines Independent Community School District memutuskan bahwa siswa di sekolah umum memiliki hak konstitusional untuk kebebasan berbicara. Meskipun pada beberapa kasus ada yang membatasi kebebasan berbicara, tapi itu hanya berlaku untuk sindiran seksual dan berbicara tentang penggunaan narkoba secara ilegal. Sementara itu Carroll yang dikeluarkan memutuskan menyelesaikan tiga bulan masa akhir sekolahnya di tempat lain. Carroll mendapat dukungan dari para siswa di sekolahnya yang mengancam akan memprotes masalah tersebut, sehingga menyebabkan pihak sekolah menghubungi polisi untuk meminta bantuan.  |